Pemilu semakin dekat. Hanya
tinggal menghitung hari. Semakin dekat dengan hari H maka ujian, isu, kata-kata
miring dan fitnah semakin gencar mengincar, semakin giat menyayat, menyerang
dan menjatuhkan partai dakwah ini. Kita diserang dari segala penjuru, tak hanya
oleh lawan politik tapi juga oleh ‘tetangga sebelah’ yang sudah kita anggap
saudara kandung. Namun di tengah badai yang besar, selalu ada perahu yang akan
datang menyelamatkan. Di tengah hujan lebat disertai guntur dan petir, selalu
ada pelangi yang menjelma setelahnya. Demikian juga jalan ini, Allah selalu
memberi pelipur lara di saat dunia seolah bersatu ingin menjatuhkan kita.
Setengah bulan yang lalu ada
seorang lelaki paruhbaya bernama Sopian
Kandangan datang menemui ketua Cabang Dakwah II, Ustadz Nanang Khairudin ( Caleg DPRD Langkat nomor urut 1 dapil II
) yang tinggal di desa Securai Utara. Bapak yang akrab dipanggil Habil ini menyatakan bahwa dirinya
terpesona dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan ingin bergabung bersama
untuk memperjuangkan PKS. Maka dengan penuh semangat ia menyatakan siap
mendukung lahir dan bathin. Sehingga dibentuklah Posko PKS di rumah kediaman
pak Habil ini.
Jika boleh sedikit dianalogikan.
Kisah ini mirip dengan kisah Umar Bin Khattab yang dulunya begitu keras dan
ditakuti semua orang. Umar yang dulunya begitu membenci Islam dan ditakuti
semua orang tiba-tiba memilih mengikrarkan diri sebagai seorang Muslim karena
terpesona dengan Islam. Demikian juga Pak Habil yang dulunya adalah seorang
preman yang cukup ditakuti dan disegani serta sangat berpengaruh di daerahnya
kini akhirnya memilih PKS sebagai wadah memperjuangkan suara rakyat.
Penasaran mengapa pak Habil bisa
terpesona dengan PKS maka kami menawarkan diri untuk mewawancarai beliau di
posko yang baru berdiri di rumahnya setengah bulan lalu. Berikut hasil
wawancara tim humas cada II dengan pak Habil kemarin:
Sebelumnya, saya ingin menanyakan mengapa Bapak bersedia untuk
diwawancarai dengan sukarela oleh tim humas dari PKS tanpa dibayar ?
-
Karena...terus terang ini dari hati sanubari
saya. PKS ini partai yang memang perlu dibesarkan. Salah satunya saya lihat
kinerja PKS ke masyarakat spontan adanya. Dan saya lihat PKS ini tidak terlalu
menabur-naburkan uang. Di situlah, saya terpesona masuk ke PKS ini.
Sejak kapan Bapak kenal dengan PKS?
-
Hhmmm, jadi begini, Buk. Saya baru ini ingin
mendalami PKS itu bagaimana. Selama ini saya memang tidak pernah masuk ke
lingkungan PKS ini, Buk. Sama sekali belum pernah.
Kalau boleh tahu, apakah bapak pernah bergabung dengan partai lain
sebelumnya?
-
Saya dulu sempat juga pernah dijadikan pembina
di salah satu partai, Buk
Dan akhirnya kenapa bapak memutuskan untuk keluar dari partai tersebut
dan tertarik dengan PKS?
-
Kalau saya lihat secara pribadi PKS ini memang
sepantasnyalah kita banggakan, Buk. Tidak seperti partai yang pernah saya
ikuti. Yang partai itu hanya janji ke masyarakat tapi nyatanya belum pernah
terbukti. Saya meyakini bahwa PKS ini mau menerima aspirasi masyarakat dan langsung
ditanggapi.
Begini, Pak. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hari ini, semakin
mendekati pemilu maka semakin banyak isu yang bertebaran di media. Banyak juga
berita miring yang menjelekkan nama PKS dan semua pemberitaan itu isinya
negatif yang intinya ingin menghancurkan PKS. Kenapa di tengah isu yang seperti
itu bapak justru tertarik dan memilih ingin mendukung PKS?
-
Memang selama ini di media-media yang saya
lihat. Baik itu di televisi, koran dan sebagainya. Banyak sekali orang-orang
yang menjelek-jelekingin menjatuhkan PKS. Tapi kalau ke masyarakatnya sendiri
PKS itu belum ada cacatnya, Buk.
Dengan berdirinya PKS di depan rumah bapak ini. Jika datang pertanyaan negatif
pada bapak semisal “kenapa kok bapak mau-maunya mendukung PKS dan dipasangkan
bendera dengan jumlah yang banyak di depan rumah bapak ini tanpa dibayar
sepeser pun sedangkan kalau partai lain akan memberi sejumlah uang untuk
berdirinya sebuah bendera?“ Bagaimana bapak menanggapi hal seperti itu?
-
Saya singkat saja ya, Buk. Saya hanya jawab
pakai senyum. Memang ada yang menanyakan seperti yang ibu tanyakan ini. Tapi
saya mengatakan, memang hanya PKS yang bisa dibangggakan, yang lain ngga ada.
Jadi mereka sempat mengatakan pada saya itu bendera partai lain kalau berdiri
pakai uang. Makanya ketika kemarin bendera PKS berdiri di depan ini, banyak
yang ber1tanya pada saya. Kok bisa? Berapa uangnya? Itu bendera lain kalau
berdiri, uangnya sekian. Mereka mengatakan seperti itu. Sedangkan saya, tidak
menerima uang sedikit pun dari PKS dan saya melakukan ini dengan sukarela.
Apakah harapan bapak kepada PKS?
-
Saya mengharapkan agar kalau bisa PKS menurunkan
semua timnya untuk terjun ke masyarakat. Saya hanya ingin setelah berdirinya
PKS di bumi securai utara ini, kalau bisa PKS ini teruslah berbuat apa saja
yang bisa dibuat. Kalau ada yang sakit, langsung ada yang mengobati. Kalau ada
yang membutuhkan bantuan, langsung ada yang bersedia menolong. Tunjukkanlah ke
masyarakat bahwa PKS ini memang ada. Walaupun gerakan itu sedikit, kita
langsung berbuat untuk masyarakat.
Ada lagikah yang ingin bapak sharing-kan yang natinya akan menjadi
masukan masukan untuk PKS?
-
Intinya...Saya tidak ingin banyak meminta dan berharap,
Buk. Adakan kegiatan sosial apa saja untuk masyarakat. Entah itu tentang
kesehatan dan sebagainya. Karena memang saya lihat selama ini yang lain-lain
itu tidak ada. Hanya PKS. Makanya saya ingin PKS teruslah berbuat. Pokoknya apa
saja yang positif. Karena masyarakat pun tidak akan menuntut apa yang tidak
bisa diadakan oleh PKS. Jadi, saya ingin PKS terus saja berbuat sekecil apapun
itu.
Pak Habil juga mengatakan ia dan
keluarganya siap mendukung PKS di pemilu 9 April nanti. Semoga semangat pak Habil
ini menjadi energi positif untuk kita semua agar optimisme dan semangat juang
kita terus berkobar sehingga kemenangan itu pun dapat kita pegang. Allahu
Akbar!!!
Oleh: @putri_nelayan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar