Sabtu, 15 Maret 2014

Temu Kangen Ustadz Bersahaja Bersama Komunitas Abang Becak






Pangkalan Berandan,- Sabtu (15/03) seusai maghrib pukul 19.30 WIB Ustadz Supriadi, S.Ag (Caleg DPRD Sumatera Utara Nomor Urut 1 Dapil Langkat-Binjai) mengadakan Temu Kangen bersama Komunitas Abang Becak Pangkalan Berandan yang berjumlah sekitar dua puluh orang. Acara ini dibuka dengan makan malam bersama yang menghangatkan hubungan silaturrahim antara abang becak dan ustadz sederhana ini. Sebab memang sudah lama tidak bertemu dan bertatap muka langsung seperti malam ini.

Seusai makan malam, acara selanjutnya adalah bincang-bincang bersama untuk menampung aspirasi dari komunitas abang becak sebagai rekan dan teman lama yang memang sudah mengenal PKS sejak dulu. Perbincangan ini dibuka oleh Pak Ilyas (Caleg DPRD Langkat Nomor Urut 8 Dapil II) yang juga sudah cukup dekat dengan abang-abang becak tersebut. Dalam salah satu kata sambutannya Pak Ilyas mengatakan pada rekan abang becak,”Hari ini, ketika kita memilih partai dakwah, tidak otomatis membuat kehidupan kita berubah total. Misal kalau PKS naik, tidak otomatis kita menjadi bos, PNS atau tidak narik becak lagi. Tapi paling tidak, ketika kita berhasil menaikkan partai dakwah, kita telah menyelamatkan kehidupan anak-anak kita dari pemimpin yang zalim, dari pemimpin yang bukan Islam. Karena bagaimana pun, dipimpin oleh partai dakwah jauh lebih baik daripada dipimpin oleh orang-orang sekuler.” Kalimat ini disetujui dengan anggukan para abang becak yang sedang asyik mendengarkan.

Setelah dibuka dengan kata sambutan, acara ini diserahkan kepada Ustadz Supriadi selaku tuan rumah untuk mengemukakan rasa rindunya kepada rekan-rekan abang becak yang sudah duduk bersila bersama beliau. Dalam perbincangan hangat penuh kekeluargaan ini, beliau menganalogikan bahwa Caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu seperti perenang yang didorong ke dalam kolam renang dan sudah ditunggu banyak buaya di dalamnya. Ketika terjatuh ke dalam, maka mau tidak mau harus berenang sekuat tenaga sampai akhirnya selamat ke tepi. Artinya, para caleg PKS sebenarnya tidak sengaja untuk mencalonkan diri namun ada yang mendorong untuk maju dan berenang ke dalam parlemen nantinya sehingga mau tidak mau harus bergerak menjalankan amanah tersebut.

“Kita baru bisa berbuat dan melakukan sesuatu terkadang  karena terpaksa atau ada yang sengaja mendorong. Tapi, selama yang didorong itu adalah hal-hal yang  baik tidak mengapa. Karena itu, kita harus mendorong orang-orang baik maju agar kita bisa dipimpin oleh orang yang baik juga.” ucap beliau sebelum menutup perbincagannya.

Acara yang berakhir pukul 21.00 WIB ini ditutup dengan do’a oleh Ustadz Muhammad Nasir.

Sebelum beranjak pulang, salah seorang abang becak Muhammad Nurdi (63) mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya siap untuk mendukung dan memenangkan PKS. “Saya dan keluarga sangat mendukung PKS untuk maju. Dan kami sudah pasti pilih PKS pemilu April nanti. Sebab PKS itu adalah partai yang merakyat dan partai paling baik yang saya lihat.” ungkapnya.

@putri_nelayan

Rabu, 12 Maret 2014

Menyeberangi Lautan untuk Menapak Jejak Kebaikan



Pangkalan Berandan,- Rabu (12/03), seluruh kader akhwat melakukan sosialisasi dan baksos ke desa pesisir bernama Klantan lorong tiga pada pukul 15.00 wib. Rombongan akhwat ini terdiri dari beberapa caleg DPRD Kabupaten Langkat. Di antaranya, Bu Nurleli, S.Pd.I, Bu Sri Wahyuni Lubis, S.Sos, Bu Syamsidar S.H.I. Ada juga caleg DPRD Provinsi Sumatera Utara yaitu Bu Heni Astuti, S.Pd.I.  Pada sosialisasi kali ini, kami juga ditemani oleh Bu Dr. Astriana Baiti Sinaga (Caleg DPR-RI Nomor Urut 3 Dapil Sumut-II).
Di tengah terik matahari para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap semangat menyeberangi laut demi menunaikan sebuah amanah. Meski ada akhwat yang sedikit takut saat menaiki perahu, tapi rasa takut itu bisa ditepis dengan kuatnya tekad untuk berjuang. Melakukan kerja nyata dengan penuh cinta untuk mencapai keharmonisan antar sesama.

Masyarakat klantan adalah masyarakat nelayan. Sebab seluruh penduduk di sini bekerja sebagai nelayan. Di sini juga tidak ada daratan sedikit pun. Hanya ada titi yang saling terhubung menjadi jalan untuk dilewati. Titi yang selalu bergerak saat diinjak, goyang saat kita berjalan, namun gamangnya hilang seketika saat kita tahu bahwa begitu banyak masyarakat yang sudah menanti hadirnya PKS di sana.
Acara ini terdiri dari tiga agenda, yaitu liqo’ gabungan, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan gratis. Kita bekerja dan berjuang saat ini bukan karena kita caleg tapi karena kita menyadari bahwa ini semua adalah amanah yang diberikan dakwah pada kita. Maka sosialisasi, turun ke masyarakat dan sebagainya adalah tugas setiap kader. Karena kunci kemenangan ada tiga, yaitu kader, struktur dan caleg. Artinya, semua punya andil dalam memenangkan dakwah ini. Begitulah kesimpulan taujih yang di sampaikan oleh Bu Astriana pada pertemuan hari ini. Beliau memotivasi para kader dan caleg untuk terus semangat dalam memenangkan dakwah ini. Sebab dengan duduknya PKS di parlemen, kita bisa menyampaikan aspirasi rakyat serta ikut andil dalam menentukan undang-undang dan kebijakan.
"Jangan serahkan kemenangan ini pada struktur dan caleg saja. Tapi seluruh kader, struktur dan caleg, ketiganya harus bekerja untuk kemenangan dakwah. Barikan apapun yang bisa kita berikan. Kita harus bahu-membahu memenangkan dakwah ini. Sebagai hujjah agar kelak ketika Allah bertanya tentang apa yang sudah kita lakukan di dunia, kita pun bisa menjawab: "Inilah yang bisa kulakukan untuk dakwah ini ya Robb..." kata Bu Astri menutup taujihnya.
Hadirnya PKS di Klantan ini juga disambut baik oleh kepala lingkungannya. Beliau bahkan membantu mempromosikan PKS  dan menghimbau agar masyarakat Klantan memilih partai islam yang sudah terbukti kerja nyatanya.
Pemeriksaan kesehatan oleh tim akhwat PKS di desa Klantan ini berlangsung setelah taujih selesai dan berhenti sampai pukul enam sore dini hari. Walau sempat kewalahan menerima pasien yang sangat banyak di luar perkiraan, namun hal itu akhirnya bisa diatasi. Sebagian akhwat membantu memeriksa kesehatan dan sebagian lagi membantu mensosialisasikan PKS ke rumah-rumah penduduk.
“Masyakarat di sini senang betul kalau didatangi. Karena mereka merasa dihargai. Apalagi kalau didatangi sambil dikasih pemeriksaan kesehatan gratis macam ni. InsyaAllah, kami doakan PKS menang. Kita memang harus menangkan partai islam dan kami siap dukung PKS.” tutur Wak Munah pemilik rumah yang dipakai untuk tempat baksos saat mengantar saya dan rombongan untuk pulang.


@putri_nelayan

Pesona PKS Memikat Hati Seorang Mantan Preman



Pemilu semakin dekat. Hanya tinggal menghitung hari. Semakin dekat dengan hari H maka ujian, isu, kata-kata miring dan fitnah semakin gencar mengincar, semakin giat menyayat, menyerang dan menjatuhkan partai dakwah ini. Kita diserang dari segala penjuru, tak hanya oleh lawan politik tapi juga oleh ‘tetangga sebelah’ yang sudah kita anggap saudara kandung. Namun di tengah badai yang besar, selalu ada perahu yang akan datang menyelamatkan. Di tengah hujan lebat disertai guntur dan petir, selalu ada pelangi yang menjelma setelahnya. Demikian juga jalan ini, Allah selalu memberi pelipur lara di saat dunia seolah bersatu ingin menjatuhkan kita.
Setengah bulan yang lalu ada seorang lelaki paruhbaya bernama Sopian Kandangan datang menemui ketua Cabang Dakwah II, Ustadz Nanang Khairudin ( Caleg DPRD Langkat nomor urut 1 dapil II ) yang tinggal di desa Securai Utara. Bapak yang akrab dipanggil Habil ini menyatakan bahwa dirinya terpesona dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan ingin bergabung bersama untuk memperjuangkan PKS. Maka dengan penuh semangat ia menyatakan siap mendukung lahir dan bathin. Sehingga dibentuklah Posko PKS di rumah kediaman pak Habil ini.
Jika boleh sedikit dianalogikan. Kisah ini mirip dengan kisah Umar Bin Khattab yang dulunya begitu keras dan ditakuti semua orang. Umar yang dulunya begitu membenci Islam dan ditakuti semua orang tiba-tiba memilih mengikrarkan diri sebagai seorang Muslim karena terpesona dengan Islam. Demikian juga Pak Habil yang dulunya adalah seorang preman yang cukup ditakuti dan disegani serta sangat berpengaruh di daerahnya kini akhirnya memilih PKS sebagai wadah memperjuangkan suara rakyat.

Penasaran mengapa pak Habil bisa terpesona dengan PKS maka kami menawarkan diri untuk mewawancarai beliau di posko yang baru berdiri di rumahnya setengah bulan lalu. Berikut hasil wawancara tim humas cada II dengan pak Habil kemarin:
Sebelumnya, saya ingin menanyakan mengapa Bapak bersedia untuk diwawancarai dengan sukarela oleh tim humas dari PKS tanpa dibayar ?
-          Karena...terus terang ini dari hati sanubari saya. PKS ini partai yang memang perlu dibesarkan. Salah satunya saya lihat kinerja PKS ke masyarakat spontan adanya. Dan saya lihat PKS ini tidak terlalu menabur-naburkan uang. Di situlah, saya terpesona masuk ke PKS ini.
Sejak kapan Bapak kenal dengan PKS?
-          Hhmmm, jadi begini, Buk. Saya baru ini ingin mendalami PKS itu bagaimana. Selama ini saya memang tidak pernah masuk ke lingkungan PKS ini, Buk. Sama sekali belum pernah.
Kalau boleh tahu, apakah bapak pernah bergabung dengan partai lain sebelumnya?
-          Saya dulu sempat juga pernah dijadikan pembina di salah satu partai, Buk
Dan akhirnya kenapa bapak memutuskan untuk keluar dari partai tersebut dan tertarik dengan PKS?
-          Kalau saya lihat secara pribadi PKS ini memang sepantasnyalah kita banggakan, Buk. Tidak seperti partai yang pernah saya ikuti. Yang partai itu hanya janji ke masyarakat tapi nyatanya belum pernah terbukti. Saya meyakini bahwa PKS ini mau menerima aspirasi masyarakat dan langsung ditanggapi.
Begini, Pak. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa hari ini, semakin mendekati pemilu maka semakin banyak isu yang bertebaran di media. Banyak juga berita miring yang menjelekkan nama PKS dan semua pemberitaan itu isinya negatif yang intinya ingin menghancurkan PKS. Kenapa di tengah isu yang seperti itu bapak justru tertarik dan memilih ingin mendukung PKS?
-          Memang selama ini di media-media yang saya lihat. Baik itu di televisi, koran dan sebagainya. Banyak sekali orang-orang yang menjelek-jelekingin menjatuhkan PKS. Tapi kalau ke masyarakatnya sendiri PKS itu belum ada cacatnya, Buk.
Dengan berdirinya PKS di depan rumah bapak ini. Jika datang pertanyaan negatif pada bapak semisal “kenapa kok bapak mau-maunya mendukung PKS dan dipasangkan bendera dengan jumlah yang banyak di depan rumah bapak ini tanpa dibayar sepeser pun sedangkan kalau partai lain akan memberi sejumlah uang untuk berdirinya sebuah bendera?“ Bagaimana bapak menanggapi hal seperti itu?
-          Saya singkat saja ya, Buk. Saya hanya jawab pakai senyum. Memang ada yang menanyakan seperti yang ibu tanyakan ini. Tapi saya mengatakan, memang hanya PKS yang bisa dibangggakan, yang lain ngga ada. Jadi mereka sempat mengatakan pada saya itu bendera partai lain kalau berdiri pakai uang. Makanya ketika kemarin bendera PKS berdiri di depan ini, banyak yang ber1tanya pada saya. Kok bisa? Berapa uangnya? Itu bendera lain kalau berdiri, uangnya sekian. Mereka mengatakan seperti itu. Sedangkan saya, tidak menerima uang sedikit pun dari PKS dan saya melakukan ini dengan sukarela.
Apakah harapan bapak kepada PKS?
-          Saya mengharapkan agar kalau bisa PKS menurunkan semua timnya untuk terjun ke masyarakat. Saya hanya ingin setelah berdirinya PKS di bumi securai utara ini, kalau bisa PKS ini teruslah berbuat apa saja yang bisa dibuat. Kalau ada yang sakit, langsung ada yang mengobati. Kalau ada yang membutuhkan bantuan, langsung ada yang bersedia menolong. Tunjukkanlah ke masyarakat bahwa PKS ini memang ada. Walaupun gerakan itu sedikit, kita langsung berbuat untuk masyarakat.
Ada lagikah yang ingin bapak sharing-kan yang natinya akan menjadi masukan masukan untuk PKS?
-          Intinya...Saya tidak ingin banyak meminta dan berharap, Buk. Adakan kegiatan sosial apa saja untuk masyarakat. Entah itu tentang kesehatan dan sebagainya. Karena memang saya lihat selama ini yang lain-lain itu tidak ada. Hanya PKS. Makanya saya ingin PKS teruslah berbuat. Pokoknya apa saja yang positif. Karena masyarakat pun tidak akan menuntut apa yang tidak bisa diadakan oleh PKS. Jadi, saya ingin PKS terus saja berbuat sekecil apapun itu.
Pak Habil juga mengatakan ia dan keluarganya siap mendukung PKS di pemilu 9 April nanti. Semoga semangat pak Habil ini menjadi energi positif untuk kita semua agar optimisme dan semangat juang kita terus berkobar sehingga kemenangan itu pun dapat kita pegang. Allahu Akbar!!!

Oleh: @putri_nelayan

Warga Gang Amal Siap Dukung PKS


Pangkalan Berandan,- Sosialisasi Caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama warga yang berlangsung Senin (10/03-2014) pukul 17.00 WIB di Gang Amal Kelurahan Sei Bilah Kabupaten langkat ini dihadiri oleh Bapak Drs. H. Raudin Purba (Caleg DPR RI Nomor Urut 6 Dapil Sumut-III) , Ustadz Supriadi S.Ag (Caleg DPRD Provinsi Sumatera Utara Nomor Urut 1 Dapil Langkat-Binjai), Pak Ilyas (Caleg DPRD Kabupaten Langkat Nomor Urut 8 Dapil II), beberapa kader, simpatisan dan warga setempat.
Uniknya, sosialisasi ini merupakan permintaan dari tuan rumah sendiri untuk didatangi langsung oleh para caleg dari PKS. Artinya kehadiran PKS memang sangat dinantikan di tengah-tengah masyarakat.
Pak Ramli, anak dari Nek Radhiyah (80 tahun) yang rumahnya dipakai untuk sosialisasi dengan senang hati mengumpulkan warga sekitar tempat tinggalnya. Dari inisiatif ini, Pak Ramli berhasil mengumpulkan 50 orang warga. Setibanya di tempat, PKS disambut baik dengan sambutan yang ramah dan hangat oleh pemilik rumah dan warga sekitar yang sudah menunggu.
Masyarakat Gang Amal Kelurahan Sei Bilah ini begitu antusias mendengarkan arahan dalam sosialisasi tersebut. Mereka menyatakan siap mendo’akan dan mendukung agar PKS dapat meraih kemenangan dalam pemilu yang akan berlangsung bulan April mendatang. “Saya dan warga di sini insyaAllah siap mendukung PKS dan berharap PKS menang pada pemilu nanti,” ungkap Pak Ramil pada tim media PKS Langkat.
Di tengah-tengah acara, masyarakat tampak semakin semangat dan serius menyimak penjelasan seputar pemilu oleh PKS sebab ada doorprize yang diberikan. Beberapa warga yang beruntung dan bisa menjawab pertanyaan dengan baik tampak tersenyum bahagia saat menerima hadiah.
Acara ini berakhir pukul 18. 30 WIB dan ditutup dengan do’a yang dibawakan oleh Pak Raudin.  Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama warga sebelum semuanya kembali ke rumah masing-masing sebab adzan maghrib sudah menanti.

@putri_nelayan

Ingin Seperti Ninja Hatori? Jadilah Kader PKS



Langkat,- Tidak harus belajar karate, kungfu atau menjadi ninja Hatori untuk bisa mendaki gunung, melewati lembah, mengarungi samudera dan sebagainya. Cukup jadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maka anda akan terlatih untuk melakukan semua aktifitas itu dengan senang hati dan menjadi sarana mendulang pahala.
Pada Liqo’ Tiga Besar (LT3B) kali ini, seluruh kader PKS dari Cabang Dakwah (cada) 2 melakukan LT3B-nya di sebuah desa bernama Harapan Makmur, Dusun Akar Kec. Sei Lepan Kab. Langkat. Sebuah desa yang berada cukup jauh dari keramaian. Medannya tidak biasa, berkelok dengan jalanan yang belum diaspal, menanjak, di kanan kiri jalan penuh pepohonan, curam dan sedikit agak mengerikan bagi yang tidak biasa berpetualang. Kami sempat diturunkan dari angkot yang kami carter dan berjalan cukup jauh di siang hari terik tanpa hembusan semilir sedikit pun, karena jalan yang kami lewati cukup menanjak sehingga angkot harus mengurangi bebannya agar bisa mendaki tanjakan. Daerah ini banyak ditumbuhi pohon karet dan kelapa sawit.
Dengan jarak tempuh yang lupa saya perkirakan, sekitar satu jam setengah perjalanan Pangkalan Berandan-Dusun Akar kami tiba dengan bahagia dan disambut hangat oleh beberapa penduduk yang sudah menunggu di sana.

Bapak Parsidi selaku Kepala Dusun Akar mengatakan, “ Saya sangat senang tim PKS mau hadir ke desa kami yang jauh ini untuk membantu masyarakat dengan mengadakan pemeriksaan gratis. “
Selanjutnya beliau mengatakan, “ Saya mewakili penduduk di sini mengucapkan banyak terima kasih kepada tim PKS atas keringanan langkahnya untuk mau hadir ke sini. Semoga kegiatan ini menjadi sarana untuk saling bersilaturahmi dan silaturahmi ini terus berlanjut seterusnya. “ pak Parsidi menutup kata sambutannya.

Dalam acara yang juga diberi kata sambutan oleh Ustadz Nanang Khairudin selaku ketua cada II dan juga Caleg DPRD Langkat nomor urut 1 dapil Langkat II, beliau mengingatkan para caleg dan kader PKS untuk terus optimis memenangkan dakwah ini. Serta memberi motivasi agar seluruh kader tetap semangat berbuat untuk masyarakat. (vs/cb)

 



Tiga Hal yang Harus Diajarkan Orang Tua pada Anak



Anak adalah aset paling berharga yang dimiliki oleh para orang tua. Maka sebagai orang tua sudah seharusnya lah kita mendidik, menjaga dan mengasuh mereka dengan pola asuh yang baik. Sehingga ketika mereka besar, mereka akan menjadi pribadi-pribadi baik, unggul dan luar biasa.
Pada dasarnya setiap anak itu istimewa. Sebab anak dilahirkan dari proses perjuangan panjang. Anak  lahir dan berasal dari satu sel sperma istimewa yang lolos dari ribuan bahkan jutaan sperma lain yang saat itu sama-sama berjuang untuk masuk ke dalam sel telur. Karena itulah setiap anak adalah  istimewa sebab dari ribuan sel itu ia terpilih menjadi seorang manusia yang diamanahi Tuhan untuk hidup di dunia ini.
Berbahagialah para Ayah dan Ibu, sebab tidak semua pasangan suami isteri memiliki anak. Banyak pasangan yang sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun menikah namun belum dianugerahi buah hati. Maka sudah sepantasnya kita bersyukur dengan mendidik dan mengajar anak yang kita miliki dengan sepenuh cinta.
Para orang tua seringkali berlebihan bahkan sampai emosi setiap kali anak melakukan kekeliruan. Orang tua lebih mudah memberi sanksi saat anak melakukan kesalahan namun lupa mengapresiasi anak saat ia melakukan kebaikan atau sesuatu yang positif.
Posisikanlah anak-anak sebagai anak-anak. Jangan sesekali memandang anak sebagai manusia  dewasa. Sebab anak bukan orang dewasa yang berukuran mini. Bila anak melakukan kesalahan, pakailah kaca mata anak-anak untuk mengukur kesalahan tersebut. Bukan memakai kacamata orang dewasa. Sebab dalam dunia anak-anak, bermain adalah belajar. Anak-anak mendapat pelajaran dari permainan yang mereka mainkan. Begitulan proses belajar anak. Mereka belajar dari pengalaman bermainnya.
Ketika anak bermain ayunan lalu terjatuh, tidak heran bila mereka akan tetap bermain. Walau pun ketika jatuh mereka akan menangis. Namun mereka akan mengulanginya kembali dengan tehnik dan cara yang berbeda dengan sebelumnya. Karena sesungguhnya dari bermain dan dari jatuh itu anak sedang belajar sesuatu. Maka orang tua yang bijak adalah bukan orang tua yang terlalu banyak melarang anak untuk bermain ini dan itu. Orang tua yang bijak adalah orang tua yang mampu mengawasi anak dan meminimalisir bahaya saat anak sedang bermain.

Dalam acara Talk Show bertema “ Bijak dalam Mendidik Anak” yang berlangsung hari ini pada pukul 10.00 wib di RA. Adzkia Jl. Datuk no. 2 Pelawi Utara Pangkalan Berandan Kab. Langkat dengan ditemani moderatornya Bapak Supriadi, S.Ag. Psikolog bernama Bapak Samsul Bahri, S.Psi. ini menyampaikan bahwa  ada TIGA hal yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Tiga hal tersebut adalah:
1.       Ajari anak untuk selalu meminta maaf ketika ia melakukan kesalahan atau kekeliruan
Jika kita para orang tua menginginkan anak menjadi pribadi yang baik dan positif maka kita harus menjadikan diri kita sebagai pribadi yang baik dan positif terlebih dahulu. Ucapkan kata “maaf” pada anak anda jika anda melakukan sebuah kesalahan atau kekeliruan. Ini akan mengajarkan anak untuk meminta maaf bila suatu saat ia melakukan kesalahan dan kekeliruan.
2.       Ajari anak untuk selalu  mengucapkan kata ‘tolong’ saat meminta bantuan
Ucapkanlah kata “tolong” sebelum kita meminta anak untuk mengerjakan suatu perintah atau bantuan. Misalnya, “ Nak, tolong ambilkan pulpen Bunda di atas meja ya...” Ini akan mengajarkan anak untuk selalu mengucapkan kata tolong saat ia meminta bantuan pada kita orang tuanya maupun pada orang lain. Dan sekaligus mengajarkan anak untuk tidak sombong atau semena-mena memerintah orang lain.
3.       Ajari anak untuk selalu mengucapkan terima kasih
Orang tua yang selalu mengucapkan terima kasih saat anak membantunya mengambilkan sesuatu yang diperintahkan, secara tidak langsung orang tua telah mengajari anak arti terima kasih. Sehingga suatu saat anak akan kembali mengucapkan “terima kasih” pada orang lain yang telah membantu atau berbuat baik padanya.

Taujih Ustadz Supriadi, S.Ag ( Caleg DPRD Provinsi Nomor Urut 1 )



Kemarin, ketika kita menghadapi masalah dan ujian besar yang sengaja dibuat agar PKS jatuh tidak bisa bangun lagi yaitu dengan fitnah dan segala hal yang menyangkut Presiden partai kita Ustadz Luthi Hasan Ishaq. Karena fitnah itu akhirnya Ustadz Luthfi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden partai. Para pembuat fitnah begitu bahagia dan mengira PKS hancur sehancur-hancurnya. Namun DPP langsung mengambil langkah cepat dan saat itu juga kita akhirnya memutuskan bersama dengan mengangkat Ustadz Anis Matta sebagai Presiden partai yang baru hanya dalam waktu sehari. Saat itu memang survey menunjukkan persen suara PKS menurun sekali. Padahal sebelum kasus tersebut hasil survey menunjukkan bahwa PKS memiliki peringkat tertinggi.
Melihat kondisi yang seperti ini dan melihat para kader juga banyak yang terguncang. Presiden baru kita Anis Matta mengambil sikap. Beliau datang berkunjung ke daerah-daerah yang ramai penduduk dan kadernya dengan membawa rombongan dan struktur agar struktur tahu dan melihat sendiri bagaimana kondisi real di lapangan saat itu. Alhamdulillah dampaknya positif. Kader kembali dikuatkan dan semangat lagi. Beberapa hari setelah Mukernas di Semarang, elektabilitas PKS kembali naik. Semua perlahan membaik. Hasil survey juga menunjukkan kenaikan suara PKS.
Melihat PKS dengan cepat naik kembali eletabilitasnya, maka dihembuskanlah berita baru yang membawa sederet nama wanita dan artis. Karena gagal menghancurkan PKS dengan kasus fitnah korupsi sapi, akhirnya dihadirkanlah wanita-wanita tersebut. Berita ini masuk lewat infotaiment. Tidak lagi masuk berita sebab tidak semua orang suka melihat berita. Dan tersiarlah berita ini ke para ibu-ibu dan kalangan lain yang lebih sering melihat infotaiment. Hasil survey menunjukkan PKS anjlok lagi. Fitnah ini berhasil.
Namun kader dan seluruh pengurus tidak patah arah, tidak putus semangat, kita terus bekerja. Saat fitnah itu datang, kata-kata keji, hinaan, cacian, sumpah serapah dan sebagainya menghampiri, kita tetap bersemboyan Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Menyangi, Mencintai, Mengayomi (AYTKTM). Akhirnya masyarakat melihat kesungguhan kita. Allah mendengarkan doa kita. Alhamdulillah PKS perlahan bangkit kembali. Hasil survey pelan-pelan membaik. Semakin hari semakin menaik meski pelan tapi terus bergerak naik.
Inilah berkat kerja keras kita, berkat semangat dan konsistensi kita untuk tetap bergerak dan berbuat di jalan dakwah ini. Sehingga perlahan Allah menaikkan kita. Karena Allah telah mengatakan di dalam salah satu ayat-Nya, “ Bekerjalah kamu, niscaya Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaan kamu.”
Maka tugas kita hari ini adalah TIGA hal. Bekerja, bekerja dan bekerja. Karena kemenangan tidak diberikan pada orang yang duduk-duduk saja. Saat cemoohan, caci maki dan sumpah serapah datang, kita tetap #AYTKTM. Karena satu-satunya cara untuk memperbaiki suara adalah dengan terus bergerak dan melayani masyarakat serta mendatangi para tokoh masyarakat.

Pangkalan Susu, 05 Maret 2014

Merayap untuk Menang


Kita terlalu tua di jalan ini untuk merasa takut berjuang. Sebab hidup sejatinya adalah perjuangan. Maka tidak berjuang sama artinya tidak ingin hidup. Kita juga terlalu lemah sebagai pendakwah untuk takut kalah dalam pertandingan memenangkan kebenaran di dunia yang sudah terdominasi kebatilan ini. Sebab kalah dan menang adalah sunnatullah pertandingan. Yang harus dilakukan seorang pejuang adalah terus berjuang. Sebab menang yang sesungguhnya adalah tidak pernah kalah atas kemalasan diri, tidak pernah kalah pada keadaan, tidak pernah kalah oleh rasa takut dan tidak pernah mengalah pada kata kalah itu sendiri. Sehingga kita akan semaksimal mungkin melakukan yang terbaik untuk mencapai kemenangan tersebut.
Dalam ceramahnya, ustadz Supriadi, S.Ag menjelaskan tentang bagaimana sikap seorang pejuang. Dan menstimulasi ruh para kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada pertemuan yang diadakan di rumah kediaman Ustadzah Syamsidar, S.HI, S.Pd.I (caleg DPRD Langkat nomor urut 6 dapil II ) bulan lalu saat LT3B.
“ Kita perlu belajar ketekunan dan keuletan dari seekor rayap. Bagaimana ketika rayap-rayap membangun sebuah sarang yang begitu besar sedang tubuh mereka sangat kecil. Bagaimana dengan perlahan dan sembunyi-sembunyi, rayap mampu menggerogoti kayu dan tiang-tiang. Maka kita tidak boleh kalah oleh rayap. Kita tidak perlu takut dengan poster dan baliho caleg-caleg dari partai lain yang begitu besar terpampang di jalan dan di mana-mana. Karena baliho yang besar itu tidak bermakna apa-apa dibanding semangat dan kerja besar kita para pejuang dakwah.” Kata beliau mengambil analogi rayap. Dan disambut pekikan takbir oleh kader-kader PKS.
“Maka tugas kita hari ini adalah, menjadi rayap-rayap kecil yang punya semangat besar untuk bekerja memenangkan dakwah. Mengetuk dari pintu ke pintu untuk mensosialisasikan kebaikan dan kerja nyata. Semoga Allah memenangkan kita nantinya di pemilu April mendatang.” Aamiin.